MAFIA POLITIK BERGENTAYANGAN

Pemilkuda sudah mendekati, rame-rame disibukan dengan calon yang akan diusung. Begitu banyak calon yang bakal muncul untuk menjadi Gubernur, Walikotan dan Bupati. Masing-masing melakukan loby-lobi dengan siapapun yang dianggap punya nilai lebih untuk memudahkan jalan dalam pemilukada.

Maka tak ayal dengan berbagai strategi digunakan untuk merebut kekuasaan. Anehnya, hampir semua calon di backup oleh kelompok yang mempunyai kepentingan kekuasaan dan politiknya. Dan tidak pernah terlintas dibenak mereka untuk memikirkan perubahan, juga selalu menggukan kata-kata manis seakan-akan mereka ingin melalukan perubahan dan mampu melakukannya.

seyogiayanya, mereka tidak harus mengorbankan rakyat demi kepentingan pribadi dan politiknya. Tapi memang ini realitanya yang sedang terjadi, karena sebelumnya mereka sudah melakukan komitmen dengan donatur dan timses yang mengusung mereka untuk dijadikan alat kekuasaan oleh para “mafia politik’. Sehingga harus patuh dengan komitmen yang sudah mereka tanda tangani dengan dalih karena mereka sudah banyak mengeluarkan uang untuk memenangkannya.

Jadi, tidak heran jika ketika mereka yang terpilih tidak berpihak pada kita. Karena mereka terikat dengan komitmen yang sudah disepakati. Ketika mereka melakukan kampanye mereka berjanji ingin melakukan perubahan bahkan tidak segan-segan mereka berjanji akan berpihak kepada rakyat. Tapi apa yang terjadi ketika mereka sudah terpilih alhasil tetap seperti sebelumnya.

Disinilah dibutuhkan kejelihan kita untuk menentukan pilihan, karena apapun program yang dicanangkan dalam kampanye itu hanyalah formalitas. Maka, kita jangan mudah mempercayai dengan janji-janji yang diungkapkan disaat kampanye ini memang sudah dikemas dengan rapi untuk dijual dan menarik simpati agar mereka bisa memenangkannya.

Yang perlu diingat, ketika mafia politik bergerilya untuk memenangkan kepentingan pribadi atau politiknya. Dengan kekuasaan yang dimilikinya maka para penegak hukum bisa dikendalikan. Maka, yang salah bisa benar dan yang benar bisa salah. Apalagi, mafia politik juga bisa disuap oleh para mafia hukum dan mafia pajak. Dengan demikian, mafia politik bisa melindungi kepentingan para mafia hukum dan mafia pajak.

Bagi mereka dengan kekuasaan yang dimilikinya mampu membungkam siapa saja. Begitu banyak kasus-kasus yang tidak pernah terungkap karena seluruh jajaran tunduk kepada jajaran politik yang lebih tinggi. Pada dasarnya, pucuk pimpinan adalah para mafia politik yang mempunyai kekuasaan untuk mengendalikan hukum. Banyak kasus besar di negeri ini menguap akibat ulah para mafia politik.

Semoga saja kita tidak terjebak dari praktek-pratik mafia politik. Sebenarnya politik itu tidak jahat, karena padasarnya politik itu tujuannya untuk kemaslahatan ummat. Namun yang sangat kita sayangkan, mereka yang tidak punya hati nurani sama sekali, yang hanya ingin mengambil keuntungan diatas kesusah rakyat demi memperkaya kelompok dan diri mereka sendiri.

Comments

Popular Posts